Kuliner di Pontianak

Senang sekali rasanya bisa menemani Ambu Ati, Pak Priadi, Pak Firman serta Ibu Firda kulineran di Kota Pontianak sebelum pulang ke Jakarta penerbangan pk 19.00 di 5 Oktober 2024. Kami bertemu di Tugu Khatulistiwa setelah Zuhur , saya dianterin Papi dan Talita Tameka, lalu disini saya langaung ikut rombongan dan lanjut untuk mulai kulineran kami. 

Pertama ke Chai Kue Tian Mely di Siantan, sambil ngobrol santai, menikmati enaknya chai kue dengan saos pedas terasinya yang yahud serta es jeruk besar yang segar, kami pun enjoy di sini. Tapi masih banyak yang ingin dijelajahi. Jadi lanjut lagi ke pusat oleh oleh di samping Kaisar, karena bu Firda mau belanja. Awalnya cukup lempok, tapi penasaran oleh oleh makanan di Pontianak ini bikin bu Firda pengen lagi dan lagi. 

Lanjut karena waktu kami masih cukup panjang, saya pun mengajak ke Bubur Pedas Pak Ngah dan semuanya pada suka , saya memang orderkan yang original karena itulah khasnya. Pada cocok di lidah. Alhamdulillah pas juga di depan pak Ngah ada masjid jadi bisa sekalian sholat Ashar disana. 

Lanjut kuliner kita, sampai driver, abang yang kerja di Disporapor, kaget,..makan lagi kak?  Hehehe...iya bang. Sebagai penutup dan save the best for last, kita ke Abang Kepiting. Benar saja, puasss semuanya makan disini. Alhamdulillah senang sekali saya bisa menemani jalan jalan kuliner hingga mengantarkan ke bandara Supadio. Semoga bisa bertemu lagi ya Om Pri, Om Firman, Ambu Ati dan Bu Firda. 💖



















Hiking di Bukit Samabue Menjalin


3 November 2024
Menjalin memiliki saya tariknya sendiri apalagi semenjak kami bisa hiking hingga ke Riam Samabue yang hanya berjarak 1 jam dari kebun keluarga Barasila di Menjalin. Pemandangan selama hiking serta keseruannya punya magnet tersendiri. Tidak ada yang sama, itu yang membuat saya dan anak anak beserta Papi menikmati sekali hiking disini. 
Banyak vegetasi menari bahkan langka kami temukan. Semua bisa dirasakan bersama saat melihat video hiking kami di bukit Samabue, Menjalin ini. 
Kami telah berjalan kaki selama 1 jam dan baru menemukan air teejun setelah 2.5 jam berjalan itupun akhirnya bertemu dengan rombo gan lain yang memang mau menyusul. Saat pulang benar saja hanya 1 jam jalan kaki. 
Kami start dari rumah jam 4 subuh teng dan berangkat jam 04.30, tiba jam 07.00 dan mulai hiking setelah sarapan ayam panggang jam 7.30. Pulang dan tiba di kebun lagi pk 12.30. Setelah itu mandi dan makan siang di tempat Kak War. Pulang ke Pontianak dan smapai dirumah jam 19.00 sebelumnya tiba dirumah Uni jam 18.15.  Benar benar berpetualang kami. Selamat menikmati dan menjelajah virtual bersama kami. 


















Dokumentasi foto 

Pulau Temajuk Mempawah Kalimantan Barat Agustus 2024

Setelah sekian puluh tahun saya tidak pernah mengunjungi pulau ini, kali ini saat ada kesempatan itu, saya pun langsung mengiyakan apalagi perginya bareng suami, anak anak dan sepupu saya, Della. Kami ikut bergabung dalam kegiatannya komunitas SCK yakni Summer Camp Pontianak , 3-4 Agustus 2024. Per orang membayar 150k jadi kami semua 3 dewasa 2 anak 600k. Harga tersebut mencangkup kapal penyebrangan PP, tiket masuk pulau dan makan 3 kali (siang, malam dan sarapan esok hari). 

Berhubung saya fokus dengan kualitas terumbu karangnya, sangat disayangkan, hampir seluruh di kawasan Temajuk Bay ini karangnya mati. Saya dan juga peserta lain yang melakukan snorkeling tidak bisa menemukan karang yang hidup. Sudah hilir mudik kami cari. Bahkan ada yang esok paginya masih mencoba karena penasaran namun hasilnya tetap nihil. 

Tapi kalau untuk pemandangan alamnya sih emang cakep banget. Saya suka sekali. Disini bagi yang mau menginap juga ada resort tapi tidak ada kolam renang ya. Tapi saya gak semoat melihat dalam penginapannya, karena kami hanya di sekutaran halamannya dan di pantai ya aja. 
Kalau mau lengkap lihat video ini ni





Dan ini dokumentasi pribadi foto selama 2 hari. 
Sabtu, 3 Agustus 2024
Minggu, 4 Agustus 2024


Temajo Island Mempawah

On Saturday, August 3rd 2024
I still remember when I was child, I have traveled to Temajo island. There were a lot of teripang and fish. It was a beautiful island with amazing scenery. 
But, I didn’t have any memorable photos. Just stay in my brain. 
In August 2024, I went to this island. i was so excited. Especially, i went with my family. It was second times for my twins to across the sea by boat. 
We also had experience at the port. We saw an interesting activity. It was a boarding ice cubes into a boat. I asked the sailor about the capacity, price, how long the ice can survive, and many things. 
After that, we had to take a seat to rent boat and put our bags. We were sailed for 2 hours. Unfortunately, our boat had stuck on the land because the sea level less than 2 meters. So we had to waiting until 30 minutes. 
Luckily, I borrowed my crochet, so i can killed my time for a meanwhile. 
When we arrived at island, we must walked in the sea until the beach, and my pants became wet. We were in hurry to built our tend on the land before we had to lunch. Our lunch are fried rice with orange juice. It was a nice lunch, cause we ate at the beach with beautiful scenery.
We also joined the schedules like ceremony, made video contents and play some games. After that, we swam in the sea together. We played canoe and snorkeling. It was really fun. 



Belajar Ekosistem Pesisir dan Mangrove di Ekowisata Telok Berdiri Sungai Kupah Kakap Kubu Raya

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. (https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka)

Mercusuar Tanjung Intan

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Memahami kawasan pesisir sangat penting terutama bagi kita yang dekat dengan pantai. Sungai dan laut menjadi penyeimbang alam. Jika ekosistemnya terganggu akan berdampak bencana bagi lingkungan lainnya. 

Belajar bagaimana vegetasi yang ada di pesisir berguna untuk menopang agar tidak terjadi abrasi, begitu juga untuk kondisi tepian sungai. Adanya pohon yang di tanam sepanjang sungai membuat sungai tersebut bisa tetap kuat tanpa harus di barau. 
Sambil menikmati pemandangan dan anak anak belajar, kami juga membawa bekal makan siang dari rumah

Kondisi air laut sedang pasang. Angin bertiup kencang

Banyak pohon nipah disini yang daun serta lidinya bisa dimanfaatkan dan buahnya bisa dimakan

Anak anak belajar langsung dan semakin menguatkan ilmu pengetahuan yang didapat sebelumnya

Wah, ternyata belajar bisa semenarik ini ya. Kita bisa belajar di luar kelas, dimana saja. Kurikulum Merdeka memfasilitasi itu semua, yang mana salah satu prinsipnya yakni Fokus pada Muatan Esensial. 

Apakah itu? Jadi maksudnya adalah pembelajaran berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter murid agar pendidik memiliki waktu memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. ( https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ )


Hal ini sebagai upaya untuk menjawab berbagai tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, literasi kesehatan, dan pentingnya sastra dalam memperdalam kemampuan literasi murid.


Berdasarkan hal tersebut, kegiatan ini salah satunya menjawab berbagai tantangan zaman isu terkini seperti perubahan iklim dan kelestarian alam.  Semakin kita memahami bagaimana ekosistem suatu tempat harus terjaga, kita bisa memperbaiki ataupun melestarikan ekosistem lainnya sehingga mencegah adanya bencana dan bentuk kecintaan kita dan tanggung jawab sebagai manusia yang sudah dianugrahi alam yang telah memberikan kehidupan kepada kita. 

Di Ekowisata Telok Berdiri banyak hal yang dapat dipelajari anak, antara lain : 
1. Pentingnya tanaman pesisir dan kelestariannya agar tidak terjadi abrasi
2. Mengetahui tentang pasang surut air laut
3. Mengetahui tempat lintasan kapal besar yang berlabuh di pelabuhan Dwikora Pontianak
4. Mengetahui berbagai jenis vegetasi yang ada di pesisir mangrove
5. Mengetahui ikan dan hewan yang hidup disekitar mangrove 
6. Mengetahui dampak pemasanan global terhadap perubahan iklim dan kenaikan air laut
7. Mengetahui cuaca serta situasi saat air pasang dan surut
8. Mengetahui cara penanaman mangrove 
9. Mengetahui berbagai jenis mangrove
10. Mengenal Ekosistem mangrove
Masih banyak yang bisa di pelajari lebih detail dan diperdalam lagi sesuai minat anak. 

Berikut video kegiatan yang dilakukan di Mangrove Sungai Kupah. 

-



Pantai Gosong dan Kura Kura bersama Ma Usi


27 Juni 2024
Hari ini kami kembali jalan-jalan tapi bedanya bisa bareng Ma Usi sekeluarga. Kami diajakin untuk ikut bareng ke pantai di Bengkayang dan juga ke Singkawang. Ma usi sekeluarga menginap di rumah agar setelah subuh kami bisa langsung berangkat dari rumah. 


Alhamdulillah perjalanan lancar, bekal pun lengkap kami bawa di perjalanan dan untuk makan siang di pantai. Kami sempat juga singgah untuk sarapan pagi di Mempawah. 
Pantai pertama yang kami kunjung yakni pantai Gosong, sudah banyak perubahan tempat ini. Oh ya, Rafli, sepupu saya, anaknya Ma Usi (Ma Usi ini tante saya, adiknya Mama saya), ternyata baru pertama kali ke pantai. Hobinya yang gemar menangkap ikan, baik ikan air tawar dan payau, membuat kedua orang tuanya ingin Rafli bisa ke laut. Benar saja, setibanya di pantai, Rafli auto mencari hewan apa saja yang bisa ditemukannya di sekitar sana. 



Begitu juga setelah kami selesai dari pantai Gosong, Rafli bertanya tanya kapan bisa berenang dan menangkap ikan, kami pun bilang, kita akan ke pantai Kura-kura yang letaknya tak jauh dari sini. Kami kira Rafli pasti antusias berenang ke laut, rupanya setelah sampai, langsung rafli mengambil tanggokan atau jaring ikan, dan segera berburu ikan dan hewan laut lain seperti kepiting. Tentu saja bikin orang tuanya kaget dan juga tertawa, sudah jauh jauh dari Pontianak ke Laut , buat bisa berenang atau apa gitu, eh, tetap aja sama hobinya, nangkao ikan. Tau gitu, dirumah aja, di parit rumah, sahut kedua orang tuanya sambil tertawa melihat tingkat anak bungsunya. 

Tapi ini pengalaman yang menarik buat Tameka dan Talita karena justru baru kali ini kami ke pantai untuk nangkap ikan di laut. Ikannya warna warni lagi. Kalau ke pulau nangkap ikan masih biasa, tapi ini memang unik. Benar benar pengalaman tak terlupakan. 
Saat pulang kami juga singgah ke Masjid Raya di Mempawah. 







Video perjalanan kami : 


Dokumentasi foto : 
https://drive.google.com/file/d/1OaeT_0OJNmH2sKI-f9f8lVaNZWF_KHYq/view?usp=drivesdk