Merlion
Berjalan jalan ke Singapore tidak sah kalo tidak berfoto di depan patung Merlion. Foto inilah yang menandakan bahwa kita pernah ke negara Singapore. Patung yang dulunya berada di Merlion Park, sejak tahun 2002 ini dipindahkan ke lokasi tempatnya sekarang.
Berjalan jalan ke Singapore tidak sah kalo tidak berfoto di depan patung Merlion. Foto inilah yang menandakan bahwa kita pernah ke negara Singapore. Patung yang dulunya berada di Merlion Park, sejak tahun 2002 ini dipindahkan ke lokasi tempatnya sekarang.
Tinggi patung gabungan singa dan duyung ini adalah 8,6 meter dengan berat 70 ton. Ada beberapa patung Merlion juga lho di Singapore. Ada yang di sebrang Fullerton Hotel (sayangnya gak sempat kefoto) biasanya disebut baby Merlion karena ukuran mini, trus di Sentosa Island ukurannya gede dan bisa kita naik ke atasnya dengan membeli tiket.
Sekarang sudah ada jembatan penghubung dari patung Merlion ke Esplanade. Waktu foto aku yang ini, belum ada dibangun. Aku hampir setiap kesini pagi hari , dan pernah malam hari. Jadi sangat ingin datang sekaligus hunting foto saat senja pasti indah. Apalagi kalo didukung langit senja jingga dan biru. Oh ya, aku pernah juga kesini Merlionnya gak nyemburin air, yakni pas tengah malam.
Selanjutnya, yang menarik juga kalo kita menyusuri Boat Quay dan menyebrangi Cavenagh Bridge, jembatan pedestrian, sudah tua usianya, jembatan bersejarah ini indah sekali. Disini terdapat beberapa patung, dan sesekali kita akan melihat kapal wisata yang membawa pengunjung menyusuri sungai.
Kampung Glam
Menurutku pusatnya melayu dan Islam, ya disini ini. Masjid Sultan berdiri megah menjadi tempat yang tepat untuk kita melaksanakan sholat setelah sekian lama berjalan jalan. Disini ada water tap air dingin free, lumayan juga buat mengisi botol minum yang sudah habis, daripada beli air mineral yang harga sebotolnya bisa lebih 1 sgd.
Masjid Sultan sudah ada sejak 1928. Di sekitaran sini banyak kios souvenir dan kedai makanan halal, salah satunya Zam Zam yang menjadi tempat favoritku makan dan beli martabak. Sayangnya, meski banyak masjid di Singapura, kita tidak bisa mendengar suara azan dengan pengeras suara seperti di Indonesia. Jadi ada aturan pemerintah Singapura, azan hanya boleh di kumandangkan terdengar di area masjid saja.
Oh ya, aku juga menyempatkan diri makan di Lucky Plaza dan kaget juga banyak sekali orang orang seperti piknik di sekitaran Orchard road. Setelah kucari tau, ternyata itu para tenaga kerja baik dari Indonesia, Filipina, dll yang setiap hari minggu merupakan hari libur bagi mereka. Mereka berkelompok kelompok, bersantai sambil memakan bekal yang mereka bawa. Ada kebijakan di Singapura agar asisten rumah tangga ataupun pekerja imigran, mendapatkan hari libur di setiap akhir pekan.
Ini lah Singapore dengan beragam cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar