TANJAK MELAYU PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

Tak lengkap rasanya jika datang ke Pontianak tidak memiliki yang satu ini, yakni Tanjak. Tanjak Melayu atau ikat kepala berbahan kain tenun songket ini biasa digunakan kaum pria untuk pesta pernikahan, acara adat dan kegiatan sehari-hari. Apalagi sebentar lagi Ulang Tahun Kote Pontianak yang ke 248, pasti banyak sekali para pria , baik dari kalangan anak anak hingga dewasa menggunakan Tanjak. Sudah menjadi ciri khas Melayu Pontianak untuk menggunakan Tanjak di acara-acara. Layaknya ikat kepala dari daerah lainnya. 







Salah satu pengrajin Tanjak Melayu, bu Syafariah. Beliau mulai membuat Tanjak ini sejak 2 tahun yang lalu,  berawal dari permintaan anak dan keluarganya. Bu Syafariah seorang penjahit, dan namanya sudah terkenal di Jeruju sebagai penjahit baju kurung melayu. Berawal dari keluarga, Tanjak beliau mulai diminati pasar dan akhirnya beliau pun memproduksi Tanjak Melayu ini dengan memberdayakan para wanita di sekeliling rumahnya untuk membuat Tanjak, sehingga para ibu bisa mendapatkan tambahan penghasilan dan bisa tetap bekerja dirumah. Harga Tanjak beliau bervariasi dari Rp 50.000-Rp 300.000, tergantung ukuran dan bahan. 



Ibu Syafariah, sosok wanita yang senang berbagi dan membantu para ibu untuk berdaya, dan beliau sukarela mengajarkan pembuatan Tanjak, Tas tangan, menjahit baju tanpa biaya. Karena menurutnya menjadi orang yang bermanfaat itu yang utama. Rezeki tidak pernah tetukar dan semuanya sudah diatur Allah Swt.



Kelompok tanjidor memakai tanjak dan pakaian hasil karya Ibu Syafariah dan ibu2 yang diberdayakan beliau
Bagi yang ingin liat langsung atau berminat dengan Tanjak Melayu dan hasil kerajinan tangan lainnya, langsung bisa menghubungi no handphone Bu Syafariah di 089672176441

2 komentar: