Jika ditanya mengenai kota Singkawang, sepertinya sebagian besar warga Pontianak dan sekitarnya sering sekali berkunjung ke Singkawang. Namun rupanya, hanya sedikit yang sudah pernah tau mengenai Rumah Marga Thjia, yakni salah satu cagar budaya yang ditetapkan sejak tahun 2010.
Rumah Marga Thjia ini aku tau dari sepupuku Juli 2019. Namun sayang, kala itu kami lupa untuk singgah, dan baru terealisasikan Juli 2020. Aku penasaran sekali, bagaimana rumah yang sudah berusia 99 tahun ini baik itu kondisinya, arsiteknya dan lain sebagainya. Sebelumnya ku browsing dulu mengenai rumah ini. Ternyata rumah yang berdiri tahun 1902 ini sudah diwariskan hingga generasi ke 8.
Siang itu kami dengan berbekal Google Maps, menuju ke Rumah Thjia yang terletak di jalan Budi Utomo, pusat kota Singkawang. Kita parkirkan kendaraan kita di depan gerbang dan berjalan kaki menyusuri pinggiran sungai. Rumah yang terbuat dari kayu ulin ini seperti rumah dari Tiongkok, khas sekali. Bagaikan rumah shaolin. Jika ingin tau lebih mendalam kisah Marga Thjia ini dan bagaimana sejarah berdirinya, silahkan bisa membaca salah satu blog https://www.tukangjalanjajan.com/2011/06/rumah-tua-rumah-marga-tjhia.html?m=1
Untuk biaya parkir dikenakan 3-5 ribu rupiah per kendaraan roda 4. Di kawasan rumah utama, dikelilingi beberapa rumah pendukung yang didiami oleh beberapa kepala keluarga keturunan Thjia. Tempat peribadatan berada di bagian tengah kawasan.
Jika ingin menelusuri sejarah, terdapat beberapa papan yang menjelaskan kisah Marga Thjia. Tenang dan sepi kita rasakan meskipun ramai warga yang mendiami kawasan ini. Oh ya, di bagian depan bangunan terdapat rumah makan dengan Choi Pan sebagai khas nya.
Kami mengunjungi Kawasan Cagar Budaya ini antara jam 10 siang dan saat hari kerja. Jadi sudah pasti jika kesini akhir pekan, bakalan ramai pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar