Laman

Batu Caves Kuala Lumpur 2020

Perjalananku kali ini ke Batu Caves KL sangatlah berbeda. Biasanya aku selalu menggunakan kereta api KTM dari KL sentral dan itu memakan waktu lumayan lama sekitar 40-50 menit belum termasuk menunggu kereta apinya. Tapi kali ini, aku berkendara dengan sepeda motor bersama Hafiz. Sehario sebelumnya Hafiz mengatakan jika dia cuti sehabis piket pagi dan siang, sehingga dia mendapatkan libur di hari itu. Jadi kuajak sekalian untuk ke Batu Caves. Rupanya si Hafiz ini belum pernah kesini. Waduh, fix ini sibuk kerja hahaha. Oke fiz, bernagkat!

Pertama kalinya aku naik motor di KL dan seru banget menurutku. Kita bisa melihat sepanjang jalan lebih leluasa, bisa melewati jalan yang tidak pernah kita lewati sebelumnya. Bahkan si Hagoz harus menggunakan google maps dikarenakan ini pertama kalinya dia kesana. Selama ini kalo dia kerja, kos dan kantornya. 

Batu Caves menyambut dengan tebingnya yang indah. Ternyata bagian belakang dari Batu caves itu bering tinggi dan curam yang menajdi tempat berlatih panjat tebing. Kami masuk dari pintu yang berbeda dengan pintu yang biasa kulewati, pintu khusus jalur penumpang kereta api. 

Gerbang masuk dan kami membayar parkir. Patung Dewa Murgan menyambut dengan gagah. Berbeda dengan sebelumnya, aku ingin masuk hingga ke dalam gua nya sampai mentok. Rekorku kesini hanya sampai mulut gua di atas bikit saja. Kali ini harus berbeda karena aku tidak lelah diperjalanan menunggu kereta hehehe. 

Seperti biasa, para monyet bergelantungan dan berjalan di sepanjang tangga menuju goa. Siap siap saja jika ada barang kita yang manrim si monyet, bakalan disambar mereka. Aku sudah memastikan tidak ada yang mencolok dan harus teanng di depan monyet. Naik tangga ini harus ekstra hati-hati. Selain fokus naik tangga yang tinggi dan rada curam, kita juga harus memperhatikan geliat para monyet. Pernah saki kali monyet tersebut menerpaku dan hinggap di badanku. Shock rasanya, syukurnya dia langsung pergi. 

Perjuanganku menaiki ratusan anak tangga terbayar sudah. Goa yang indah dengan penuh lampu dan ornamen sembahyang umat Hindu serta bebauan dupa yang semerbak. Ku turuni anak tangga hingga ke sebuah area luas. Kuperhatikan sekelilig goa. Setiap sudutnya yang ada ceruk kedalam, di design sedemikian rupa untuk trempat beribadah ataupun meletakkan segala sesuatu untuk pemujaan, patung dan sebagainya. Aku naik lagi ke atas, hingga ke ujung goa, dan disini untuk tempat beribadah umat Hindu juga. Aku tidak memahami fungsi di setiap tempat pemujaan ini. Hanya saja sepeerti nya berbeda beda. 

Siapkan waktu 2-3 jam disini untuk bisa menikmati setiap sudutnya. Datanglah saat pagi hari, karena sore ada kecenderungan hujan di daerah sini. 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar