21 Agustus 2021
Gowes perdanaku sendirian sejauh ini , melintasi beberapa Desa , dimulai dari rumah, kemudian ke Kakap lalu lanjut belok ke kanan masuk ke Itik Laut, bertemu dengan rumah kayu yang berusia lebih dari 1 abad. Perjalanan pagi yang sungguh menyenangkan karena sepanjang jalan penuh pepohonan seperti pisang dan kelapa. Parit sepanjang jalan yang ditumbuhi tanaman air, membuat sejuk suasana. Kicauan burung dan semilir angin yang menerpa wajahku bikin betah bersepeda.
Aku masuk ke jalan yang berbeda untuk menuju ke Jeruju Besar. Bagiku, selalu menarik kalo bisa blusukan masuk jalan jalan yang jarang dilalui dan itu memberikan pengalaman tersendiri. Jeruju besar sepi. Hanya ada aku sendiri.
Kemudian setelah puas menikmati suasana di Equator Park (tempat wisata di Jeruju besar, menghadap ke laut Cina Selatan), aku kembali bergegas menelusuri jalan untuk menuju ke Desa Sungai Kupah. Kali ini kembali aku coba cari lain yang berbeda. Saat situ aku melihat tanda, jalan untuk menuju ke sana. Ternyata, ini jalan yang eprnah kulalui saat pakai motor. Jadi aku ingat dan aku terus lanjut hingga akhirnya aku menemukan jalan utama ke Mangrove Ekowisata.
Jalanan ini khas. Banyak para pembuat gula merah mendirikan Pawon mereka di sepanjang jalan menuju ke gerbang Ekowisata Telok Berdiri.
Sekali lagi, sepi, hanya ada 1 pesepeda lain yang sedang asyik menikmati sarapannya. Aku lalu beristirahat sambil makan bekal yang kubeli di jalan. Semilir angin laut menemani. Muara sepi, laut sepi. Tapi aku merasa damai karena aku bisa lebih menikmati keindahan alam dan kebesaran Allah SWT.
Tak terasa sudah jam sembilan lebih. Jika aku tak bergegas sekarang, aku bisa saja kehujanan di jalan. Aku pun mengayuh sepeda dan fokus dengan tujuan akhir yakni rumah. Masih ada 1.5 jam lagi jarak yang harus ku kayuh tanap mengenal lelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar