Putrajaya

25 Februari 2020

Sudah sejak lama aku ingin mengunjungi masjid yang terkenal dengan julukan masjid pink ini. Berlokasi di Putrajaya yakni pusat pemerintahan administratif Malaysia, masjid ini berdiri kokoh di pinggir danau. Februari 2020 aku pun berkesempatan untuk berkunjung kesini sendiri. Ketibaanku di KLIA 2 pukul 14.00 sehingga aku masih punya waktu beberapa jam singgah ke Putrajaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. 

Putrajaya merupakan kota yang besar dengan halaman dan jalanannya yang luas serta lenggang. Kota ini merupakan pusat pemerintahan karena itu dominan diisi oleh perkantoran pemerintah. Aktivitas seperti yang kulihat hanya ramai terjadi saat pagi ataupun sore dikala orang pulang kantor. Hanya di sekkitaran Masjid Putra saja yang selalu ramai oleh pelancong. 

Tepat di depan masjid ini terdapat alun-alun dengan tulisan Putrajaya. Alun alun melingkar ini menjadikan kita bisa mendapatkan beragam foto dari berbagai sudut dan latar belakang. Tepian danau pun dilengkapi dengan beragam fasilitas, ada food court, toko souvenir serta playground untuk anak. 

Untuk food court ada 2 pilihan. Untuk turis kebanyakan makan di pinggiran danau yang pastinya harganya lebih mahal, karena harga khusus turis. Namun jika ingin pujasera yang harganya merakyat alias yang biasa didatangi warga lokal, berada di sebrang danau, sekitar 1.5 km dari pinggir danau. Jika bingung, bisa tanya dengan penjaga masjid yang berseragam dan menjaga di pintu gerbang masjid. 

Jika ingin berkunjung, pastikan pakaian kita tertutup. Meskipun kita menggunakan celana panjang, kita tetap diharapkan untuk menggunakan jubah merah yang telah disediakan pihak masjid. 

Waktu yang kita butuhkan jika hanya ingin mengintari alun alun dan masjid, cukup 3 jam an saja. Aku tiba di Putrajaya Sentral jam 4 kemudian lanjut dengan bus menuju Masjid Putra dan tiba sebelum pukul 5 sore. Lalu kembali ke Putrajaya Sentral dengan bus jam 19.15. 

Suatu hari, aku ingin berada di Putrajaya selama 2 hari karena masih banyak tempat yang belum kudatangi. 

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar