Laman

Pantai Tanjung Burung Mempawah 2020



Pertama kali tau mengenai pantai ini saat melihat postingan di salah satu akun sosmed teman. Pantainya sekilas mirip dengan pantai Kijing yang ada di Mempawah juga namun sejak 2017 pertengahan pantai tersebut di tutup karena proses pembangunan pelabuhan Internasional. 

Pantai Tanjung burung ini rupanya merupakan pantai yang dibuka untuk umum dan aksesnya termasuk mudah serta menurutku paling terdekat dari Pontianak, kalo i lihat di Gmasp sekitar 83 km. Jadi, gak menunggu waktu lama, saat aku sudah dapat gambaran pantai itu di hari Minggu, keesokan Lusanya 1 September meluncur kami kesana. 

Menurutku menyetir PP kesini balik hari masih termasuk aman dan gak melelahkan dikarenakan jaraknya yang lumayan dekat. 1,5 jam ku tempuh di perjanan pagi hari dan biasanya macet terjadi di sekitaran Santan. Selepas itu, lancar jaya asal jangan lagi ada pembangunan jembatan ya, dan aman juga kalo saat weekday. 

Kami sempat singgah dulu di Pinyuh, dan pergi bareng dengan keluarga sepupu, setelah itu lanjut meluncur ke Mempawah untuk bersilahturahmi, dan pulang dari sana barulah ke pantai ini. Kenapa gak langsung aja kesana? Dikarenakan hujan sangat deras dari sejak jam 10 hingga jam 2, karena gak enak banget kalo hujan di pantai.

Akses menuju pantai ini ada beberapa jalan, baik jika dari arah Pinyuh ataupun dari Mempawah. Kami mencoba keduanya. Akses jalannya sudah diaspal semua dan lumayan besar bisa buat dua kendaraan jika berpasan meskipun salah satunya musti minggir dulu. Parkirannya lumayan besar, dan harga tiket masuk dibayarkan per kendaraan. Untuk motor 10.000, mobil 20.000 dan bus 50.000. Jarak dari parkiran ke pantai sekitar 500 meter dan itu hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kendaraan roda dua. Gak ada ojek yang bolak balik, tapi aku gak tau juga ya, mungkin kalo nembk disana, ada warga yang bersedia nganterin dengan harga yang sudah disepakati. 

Di pantai ini, kita gak bisa berharap bisa berenang. Pantai ini merupakan pantai abrasi yang lagi dilakukan penghijauan dengan penanaman kembali magrove nya. Pantainya dekat dengan muara sunga sehingga airnya cenderung coklat dikarenakan pantainya mengandung tanah liat dan berlumpur. Dan kembali ku update lagi ke pantai ini Januari 2021, sudah berubah drastis. Dulunya pasir bisa di temukan di pinggir laut, sekartang sudah berpindah totoal. Pantai peuh dengan lumpur, banyak pohon yang hilang. Abrasi dan  pasang laut mengakibatkan banjir sehingga berpindah pasir nya. Ke arah daratan lebih jauh. 

Banyak yang bisa dipelajari disini dan bisa menjadi pengalaman anak anak untuk semangat melestarikan alam dengan melihat mangrove dan mempelajari dampak dari abrasi. Selain itu jenis kerang yang lumayan banyak menjadi daya tarik tersendiri. Jijka lelah, bisa beristirahat di pondok yang menjual beraneka makanan dan minuman yang banyak berdiri di dekat pantai. Ada musholla terbuka serta MCK nya juga bersih. 

Ini foto-foto ku bareng twins dan sepupu saat ke pantai ini…






Tidak ada komentar:

Posting Komentar