Baru kali ini saya ke Menjalin. Selama ini hanya melintasi saja. Pemandangan alam yang indah di mata akan kita nikmati sepanjang jalan dari Anjungan. Perbukitan dan persawahan menambah pesona saat digabungkan dengan cerahnya hari serta birunya langit.
Perjalanan kami tempuh dalam waktu 2 jam 10 menit karena singgah dulu sebentar ke Tahu Sumedang. Lumayan buat dicemil dalam perjalanan.
Sesampai di Menjalin, kami masuk ke Hutan Adat Desa untuk menuju ke kebun milik keluarga Barasila, yang ternyata view di hook tanah menghadap ke bukit. Terdapat aliran air tak jauh dari tanah serta kolam yang mungkin saja itu bekas penambangan emas.
Panas terik siang itu, membuat keringat bercucuran. Bersyukur membawa air dingin dalam tumbler dan ada warung di tepi jalan yang menjual minuman botol dingin jadi menghapus dahaga. Setelah 1,5 jam kami disini selanjutnya kami menuju ke salah satu rumah makan yang sebelumnya pemiliknua ini seorang guru TK Islam di Menjalin sejak 1993. Beliau memasakkan beragam makanan dan yang paling bikin kami suka yakni tumis rebungnya. Ternyata berbeda dengan rebung yang ada di Pontianak, rebungnya besar sekali dan gak ada bau khas rebung.
Hari ini banyak belajar terutama mentrigger saya akan dream saya untuk mewujudkan CBE di daerah saya. Semoga bisa dimulai di 2027. Dan semoga Uni El bisa mewujudkan CBE disini. Kita semangat belajar CBE ya Uni, untuk keberlanjutan di Desa yang lebih baik.
Video :
Kami pergi 7 orang
Jalan kaki menuju kebun
Ini hook nya
Ternyata Uda Sanny bisa bahasa Dayak Menjalin, beliau menyapa seorang bapak yang membawa kayu.
Akhirmya minum dingin di warung
Alhamdulillah makan siang di warung ini enak. Makasih kak Mar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar