3 hari sebenarnya bukan waktu yang cukup untuk mengeksplore Batu Ampar. Begitu luasnya wilayah pulau ini, sehingga untuk ke desa satu ke desa lainnya, tak jarang musti menggunakan sampan ataupun boat. Listrik yang hanya hari Jumat dan Minggu saja yang hidup seharian, sedangkan hari lainnya beroperasi dari pk 18.00-06.00 (info 24 April 2014, ternyata belum ada perubahan signifikan sejak 2012).
Tepat di dermaga, selain ada pasar kelontong dan kebutuhan sehari-hari, ada juga pasar yang menjual seafood segar dan kualitas bagus. Tak jarang kita dapat membeli ikan kerapu dengan harga murah, karena masih banyak nelayan yang tidak mau makan kerapu macan, kata mereka jika ikan itu nyangkut di jala atau terpancing, mereka lepaskan. Kepiting menjadi salah satu kelebihan Batu Ampar, tapi jangan harap bisa mendapatkan kelas A, jika kita tidak kenal dengan Nelayannya, karena sebelum bisa dikonsumsi masyarakat, sudah keburu dikirim ke Restoran Besar ataupun di ekspor.
Puskesmas ada 1 , sekitar 5-7 menit dari dermaga jika mengendarai motor, yang menerima rawat inap. Mayoritas umat muslim, jadi kita bisa menemukan masjid atau surau dengan mudah, salah satunya masjid yang terletak di kaki bukit. Untuk kendaraan, hanya ada motor dan sepeda, tidak ada mobil karena jalanan kecil. Justru masyarakat rata-rata memiliki sampan ataupun speed boat.
Saat jalan-jalan di dermaga pagi hari, aku ngeliat ada nelayan yang bersampan dan mencari dan mengangkkat sesuatu dari air. Rupanya lagi memanen hasil tangkapannya, kepiting. Bentuknya kotak, yang diselubungi jala. 1 kotak ada yang berisi 1 atau 2 ekor kepiting.
Selama di Batu Ampar, kami puas makan seafood hasil tangkapan bapak iin, jadi kami pun dimasakin ikan kerapu, kepiting, ikan merah, dan udang. Yang pastinya manis dan still fresh. Ingin membuat orang rumah merasakan hal yang sama seperti kami, sebelum pulang, aku dan mas didik ke pasar untuk membeli ikan kerapu, dan 1 ember udang galah. Dan tak lupa, membeli salai pisang , khasnya Batu Ampar. Aku dan suamiku seneng, bisa menemukan keluarga baru, yakni keluarga Iin yang sudah seperti seperti keluarga sendiri. We love u all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar