1 Agustus 2014
Surabaya ...Surabaya...Oh Surabaya...
Surabaya ...Surabaya...Oh Surabaya...
Kota Kenangan ...Kota Kenangan....
Takkan Terlupa
Sambil bersenandung, aku menuruni kereta api malam yang membawa kami dari Randu Blatung hingga stasiun Pasar Turi, Surabaya. Kereta api yang delay 1 Jam, dari jadwal sebelumnya , membuat kami terdampar jam 1 dini hari di ibu kota Jawa Timur.
Kembali mengenang pengalaman menaiki Sepur ekonomi yang sekarang sudah ber AC. Dengan membayar Rp 50.000, tiket dari stasiun Randu Blatung. Apesnya, kursi tidak bersebelahan, parahnya lagi beda 3 gerbong. Ini akibat kami beli tiket mepet. Awalnya aku sudah ingin memesan jauh hari, tetapi khawatir ada perubahan, dan Papi bilang kalo sangat mungkin beli tiket di Stasiun, ya sudah, mau gimana lagi.
Lanjut cerita, jadwal seharusnya jam 10 malam, molor hampir jam 11, mata ku sudah berat, dan aku pun sudah sempat berbaring di bangku besi yang dingin, ditemani suara film Mahadev di ANTV yang senang asik dinikmati oleh beberapa penumpang lain. Beberapa kali melihat jam tangan, tapi belum juga penjaga membunyikan lonceng. Sampai akhirnya,,,saat ku sudah terlelap, kereta pun tiba.
Segera kami berjalan menuju Jalur yang tepat, supaya gak kebingungan cari kursi nantinya. Waktu hanya 2 menit untuk kereta berhenti. Kami pun naik dan melewati lorong dan tak jarang melangkahi penumpang yang tidur dilantai, dengan kaki atau tak jarang kepala mereka yang terjulur keluar dari bawah kursi. Maklum arus balik mudik, kereta sesak penumpang.
Papi sudah dapat bangkunya, tapi kenapa sudah penuh. Sambil melihat sekeliling, pandangan kami jatuh ke kursi depan, yang hanya didiami 2 orang, wanita dan pria. Sontak, kami langsung permisi untuk menumpang disebelah mereka. Koper kami tidak muat lagi dinaikkan diatas rak, sehingga terpaksa berada diantara kaki kami berdua.
Adem, karena AC yang cukup banyak serta suhu 17 derajat, membuat semua orang tertidur pulas dengan berbagai macam posisi. Kami tidak bisa tidur karena posisi yang tidak nyaman. Karena itu, menonton Mahabratha di Youtube pilihan yang tepat, lumayan dapat hingga 3 episode. Hahahaha.
Satu persatu stasiun terlewati, dan tak terasa 2 jam berlalu, tiba saatnya kami turun dan menginjakkan stasiun Pasar Turi untuk pertama kali.
semua bergegas turun, dan porter pun siap membantu |
Perut Sudah keroncongan, ingin segera diisi, liat kanan kiri, eh ketemu Circle K. Dan dini hari ini pun kami ditemani kopi panas dan nasi yang dihangatin dari microwave. 1 Jam, mata mulai terasa berat, badan pegal dan lelah. Papi memintaku untuk menelpon hotel tempat kami menginap, dan Alhamdulillah, kami bisa masuk awal, meskipun membayar tambahan 50%. Dengan diantar 2 ojek, yang sebelumnya sempat kebingungan cari penginapannya, akhirnya jam 02.30 pagi, kami bisa tertidur pulas.
Sholat subuh sebentar, kami melanjutkan tidur kami yang tertunda hingga matahari masuk diantara sela-sela jendela, pengen berleha-leha, tapi kami ingin segera berwisata baik kuliner serta sejarah dan mengunjungi taman-tamannya yang Indah. Meskipun kabar sedih, hampir semua motor di akhir pekan, tidak ada yang bisa kami sewa. Dan pilihan terbaik yakni Smartphone (Google Maps), Jalan kaki, Lyn( angkot) dan taksi menjadi kombinasi pada trip kali ini.
So...Lets Go!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar