SELF DRIVING BARENG TWINS NGETRIP PONTIANAK SINGKAWANG

Assalamualaikum semua....ini ada kisah seru karena trip kali, tanggal 3-4 Oktober 2018, Rabu dan Kamis ini berbeda dan istimewa. Apanya yang beda? Kali ini V3 ngetrip sama twins dan ela ke Singkawang dan pergi ke berbagai destinasi plus kulineran.  Kami nginap di sana (dirumah Tia, sobat sma, makasih ya Tia dan suami, kalian baik sekali ❤❤), Dan......taraaaa.......V3 nyetir mobil sendiri PP tanpa ada yang gantiin. Ini perdananya dan tantangannya lumayan karena bareng sama twins yang masih ASI (21 bulan). Gimana cerita nya...yuk mari....
Ini video youtube nya :
Rabu, 3 Oktober 2018
Sehari sebelumnya, saat malam, sebelum bobo, kami baru packing itu pun secukupnya aja. Aku gak ngoyo musti sampai di Singkawang tapi persiapan aja sama baju dan perlengkapan lainnya. Trus besok paginya, fix cuaca cerah, twins tidurnya lumayan panjang jadi kurasa mereka istirahat cukup dan tidak ada kendala, kami juga udah sarapan dan twins juga sarapan, langsung kita bersiap dan berangkat pukul 08.00 wib teng.

Allah Swt ridho kami ngetrip, jalanan sangat lancar dan gak ada macet. Cuaca cerah bersahabat. Twins juga santai, dan setelah 1 jam an, tepat jam 9 kami tiba di Jungkat Beach, dan menikmati suasana nya yang sekarang hampir selesai di renovasi. Sepertinya mau dibangun penginapan disini. Untuk kisah lengkapnya Wajah Baru Jungkat Beach, bisa klik gambar ini.
Cukup lama kami bermain disini, twins maem dan nyusuin twins dulu. Ada sekitar 1 jam 20 menit dan kami kembali meneruskan perjalanan. Namun yang awalnya Talita duduk di tengah, sekarang gak mau dia, akhirnya aku harus nyetir lebih pelan karena sambil gendong Talita dengan Hanaroo (nyetir sambil gemdong sampai di rumah tia, tantangan banget) . Dan sepanjang perjalanan Twins tidur nyenyak sekali hingga sampai di POSAL Mempawah, Talita terbangun. Kami sempat singgah di POSAL ternyata ini merupakan pelabuhan khusus angkatan laut. Luas sekali tempatnya dan  ada beberapa orang yang mancing disini. Setelah itu kembali kami lanjut dan berhenti untuk Ishoma di masjid sebelum Pantai Gosong pk 12.30.
Masjid ini biasa menjadi tempat transit kalo lagi ngetrip. Parkirannya lumayan luas dan teras masjidnya juga nyaman untuk kita beristirahat setelah selesai sholat. Setelah makan bekal, nyusuin Twins, kami akhirnya lanjut sampai ke rumah Tia dan tiba pk 13.50. Sempat khawatir bisa nemu rumah tia atau gak, secara aku gak paham sama jalanan di kota Singkawang apalagi kalo udah masuk daerah pasarnya yang jalannya banyak searah dan banyak sekali jalanan , kaya labirin, bikin orang sering keliru, tapi berkat google maps dan ela yang berhasil memberi arahan dengan tepat sehingga aku bisa fokus nyetir, akhirnya kami tiba dengan selamat.

Tiba dirumah Tia dan Tia masakin kami ikan asam pedas...so yummy,,,, pandai masak memang dirimu tia dan setelah selesai makan, kami istirahat kemudian mandi. Lanjut sholat ashar dan akhirnya memutuskan untuk ke Danau Biru yang di Roban. Apalagi lokasinya juga deket rumah Tia. Langsung deh...cussss jam 16.00 teng kami berempat dan Tia kesana. Heran juga diriku masih gak capek, padahal abis nyetir jauh. Kami pun tiba di Danau Biru sekitar 15-20 menit kemudian. Soalnya jalanannya lumayan jelek berbatu, syukurlah pake Katana, jadi bisa melalui beragam medan. Serasa offroad di bukit. Aku  pun nyetir nya gak ngebut apalagi ni bareng baby twins. Gimana kisah Danau Biru yang Menawan nan Indah, kisahnya silahkan klik disini
Setelah dari Danau Biru nan eksotis itu, lanjut kami kulineran dan berkeliling kota Singkawang. Kami menuju ke Rujak Mangga yang terkenal disini,  tapi apa mau dikata, ternyata udah sold out, sedih  tapi mau gimana lagi. Kami pun lanjut ke Bakmi kering Haji Aman yang lokasinya berada dekat gerbang selamat datang.
Di dekat sini ada tugu Cidayu yang menggambarkan 3 suku, yakni Cina Dayak Melayu, megah tugunya dengan air mancur dan lampu berwarna warni menghiasi sekelilingnya. Kami pun menyempatkan berswafoto disitu.
Kemudian aku menghubungi temanku di komunitas IIP, Liani dan ternyata rumahnya di Sekip Lama tidak jauh dari situ, jadinya dengan Google Maps kami pun menempuh perjalanan ke rumah Liani. Nah, aku sempat ragu soalnya di gangnya lumayan gelap apalagi saat malam dan hujan begini. Syukurlah twins kondusif jadinya aku bisa tetap tenang nyetir. Alhamdulillah, kami sampai dirumah Liani dan disambut hangat dengan Liani dan suami. Lumayan lama kami disini sekitar 1 jam, dan sempat sempatnya Liani bikin cireng (enak lho cireng buatannya !) Ada semangka dan teh hangat. Mantaaappp. Twins juga senang apalagi mereka melihat ada 2 ekor kelinci yang warna bulunya mirip banget sama bunny dan buffy peliharaan Twins.
Malam semakin merangkak naik dan udah jam 20.30, twins lelah dan kami pun mengakhiri jalan-jalan hari ini dan pulang kerumah Tia. Sepanjang jalan, twins tertidur pulas, tapi saat udah sampai dirumah, Talita bangun, sedangkan Tameka lanjut bobo. Tapi jam 2 dini hari, Tameka mungkin dah kebanyakan bobo, eh ngajakin aku main, wah....pasrah deh, dan aku sounding ke Tameka, untuk beristirahat, mama butuh tidur agar bisa nyetir lagi besok. Kupijitin Tameka dan Alhamdulilah, Tameka pun akhirnya tertidur pulas jam 3 dini hari. Aku pun bisa kembali melanjutkan tidur dan terbangun untuk sholat subuh pk 5.10 wib.

Kamis, 4 Oktober 2018
Setelah sempat ngeteh cantik abis Subuh dengan Tia, tak lama kemudian Tameka bangun dan aku pun melanjutkan ngobrol dengan Tia. Ela duluan mandi dan setelah itu aku dan Tameka mandi, selanjutnya Talita bangun dan mandi. Kami pun lanjut packing semua barang barang dan menyusunnya kembali di dalam mobil. Pagi ini aku mau ke rumah Dini, sobatku waktu D3 Kebidanan dulu yang rumahnya dekat dengan rumah Tia. Meski dekat tapi kami pake google maps, Alhamdulillah akurat maps nya, hanya selisih beberapa rumah aja kebablasan. Dan senang sekali bisa bersilahturahmi dengan dini. 2 tahun tidak bertemu dengan Dini dan ini kali pertama bertemu dengan suami dan anaknya. Inilah namanya persahabatan. Meskipun jauh dan lama tidak bersua, namun silahturahmi tetap bisa terjaga. Sayang nya gak bisa lama, karena aku khawatir kesiangan keluar dari Singkawang.


Kami pada belum sarapan, dan tia bilang khas nya disini ada sup mie asin di Hans Kopitiam, langsung kita menuju kesana. Namun belum rezeki, ternyata udah habis, dan Alhamdulilah ada buburnya, dan memang bubur ini memiliki kekhasan tersendiri.  Bubur ini terdiri dari bubur nasi, kuah kaldu, taburan potongan daging sapi, teri dan kacang goreng, sawi dan daun bawang serta lobak manis plus emping. So Yummy, Top Markotop. Seporsinya 16rb saja. Cocok dengan lidahku sampai aku bisa habis seporsi padahal lumayan banyak hehehe. (Laper n doyan). Next kalo aku ke Singkawang lagi wajib nyobain Rujak Mangga dan Sup Mie Asin di Hans KopiTiam.
Oh ya, Kamipun sempetin berswafoto di pinggir jalan yang dihiasi dengan lampion. Ini lah Singkawang,  kota amoy, khas banget ornamennya. Perut sudah kenyang, jam pun sudah pukul 10, matahari sudah tinggi, setelah mengantarkan Tia kembali ke rumah, kami pun berpamitan. Sekali lagi Thanks a lot buat Tia dan suami. Peluk cium untuk Tante Tia dari Twins. Moga bisa bersua kembali.
Kami lanjut dan di jalan Talita menangis kencang, syukurlah justru dia mau duduk ditengah dan makan biskuit dan kue plus minum air putih sehingga aku bisa fokus nyetir. Soalnya dari tadi sampai setelah dari rumah tia, Talita minta digendong, lagi manja memang dia seminggu ini. Dan sekali lagi bersyukur, jadinya kami sampai ke Sedau dan selama perjalanan aku bisa fokus nyetir, apalagi jalan di Sedau banyak berbatu serta berkelok dan turun naik cukup tinggi.

Pantai Batu Burung tujuan pertama. Ada papan nama dan petunjuk arah yang cukup jelas sehingga hanya cukup masuk dan turun kebawah, kami sudah sampai di pantai. Kisah lengkap pantai Batu Burung, bisa klik disini.

Kami sekitar 45 menit disini kemudian lanjut ke Pantai Sinka yang tidak jauh. Sesampainya di pantai ini, ternyata sudah sangat jauh berubah. Sudah tidak terawat. Hanya ada 1 orang nelayan yang lagi memasang jala di laut. Sepi sekali bikin ngeri juga kalo berlama lama disini takut terjadi apa apa. Jadinya kami hanya sekitar 25 menitan saja kemudian memutuskan kembali melanjutkan perjalanan ke pantai lainnya.  Kisah Pantai Sinka bisa di klik disini.

Kami memutuskan ishoma di Kahyangan Resort yang mana berlokasi di Pantai Samudera Indah. Sebelum ke resort, kami singgah dulu ke Pantai Samudera Indah dan berfoto dan bermain pasir sebentar. Pasir disini halus sekali, putih, bersih. Karena siang bolong, panas matahari terik, kami sekitar 15 menit saja main di PSI kemudian lanjut ke Kahyangan resort. Disini kami memesan makan, istirahat dan sholat. Ini resortnya indah sekali. Kami cukup lama disini, sekitar 1,5 jam. Sambil melihat lihat kamar yang ada disini dan ngobrol dengan marketing dan stafnya, siapa tau next mau nginep disini atau bikin event disini. Mau foto, udah rada lelah karena matahari bersinar sangat terik. Jadi hanya dikit aja berswafoto hehehe. Kisah tentang pantai samudera Indah & Kahyangan Resort nya disini.
Dan ini waktunya pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 tepat. Aku tidak ingin kemalaman sampai di Pontianak apalagi terjebak macet. Twins kondusif. Aku bisa menyetir tanpa mengendong, dan aku manfaatkan semaksimal mungkin nyetir fokus, tenang dan Alhamdulilah, bisa sampai dirumah tepat pukul 17.40 wib. Plus singgah sebentar beli nasi padang. hahaha. Dan Alhamdulillah...no drama yang berarti di jalan. Twins tidur nyenyak sekali . Kebayang kalo pada rewel. Kepaksa deh aku harus singgah dulu dan membuat mereka tenang. Tapi hal itu tidak terjadi. Alhamdulillah.

Hikmah dibalik traveling kali ini, aku bisa melatih kemandirian diriku nyetir jarak jauh dan ngetrip bareng twins. Belajar mengelola emosi dan perasaan. Belajar manajemen waktu dan menyusun itinerary. Melatih ingatan dan pastinya membuatku refresh dan bisa sekalian hunting spot foto yang bagus. We really love Traveling. ❤❤❤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar