Kampung Jodipan Malang

Mentari baru menampakkan sinarnya dan akupun melangkah menyusuri pasar yang terletak dekat dengan hotel. Sengaja kupilih hotel yang hanya berjarak berapa ratus meter dari kampung fenomenal ini. Agar kudapat melihat kampung saat pagi hari. Dan jikalah sewaktu waktu aku masih ingin kesana, hanya cukup dengan berjalan kaki.

Semburat matahari semakin membuatku bersemangat. Bagaimana tidak, cahaya keemasan itu membuat perkampungan yang dipenuhi beragam warna itu tampak semakin hidup. Bisa kubayangkan jika siang bolong aku kesini, selain panas, akan tampak flat semua nya. 
Tak langsung ku jepretkan kamera atau kurekam video untuk mengabadikannya. Aku menikmati pemandangan sekeliling kampung ini. Indah, batinku. Sambil ku memperhatikan orang serta kendaraan yang berlalu lalang, sesekali ada yang singgah. Mungkin pelancong juga sepertiku. Untuk sekedar berselfie atau termenung sebentar di tepi jembatan. 
Kampung Jodipan namanya. Ada yang menyebutnya Tridi, ada Kampung Warna Warna, beragam nama disematkan dikampung ini. Tak heran, jikalah kampung ini menjadi salah satu destinasi wisata. Setiap sudut kampung dipenuhi beragam warna pelangi. Apalagi di sebrang kampung, namanya Kampung Biru Arema, semuanya serba berwarna biru. 
Saat senja pasti memiliki keindahan tersendiri jika ku datang kembali. Namun sayangnya tidak bisa kuberlama lama menikmati dan menelusuri kampung ini. 40 menit sangatlah tidak cukup jika ingin turun ke bawah masuk ke setiap sudut cantik nan penuh spot selfie. Namun tidak menghilangkan keindahan meskipun hanya bisa kunikmati dari atas jembatan. 
Matahari semakin meninggi, saat nya ku tuk kembali.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana wajah kampung ini saat malam hari? Saya sempat menelusuri dengan berjalanan kaki cukup jauh. Sepi, gelap, tidak ada yang menarik disini menurut saya jika malam hari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar