Taman Botani Perdana merupakan taman tertua di Kuala Lumpur. Di taman ini juga aku bertemu teman baru yakni Hafiz yang berprofesi sebagai satpam disini yang telah menolongku yang sudah kelelahan berjalan kaki. Sebelum menceritakan kisah ini, kita kembali ke cerita Taman Botani.
Awalnya aku penasaran sekali dengan foto di sosmednya temanku yang sudah duluan kesini. Berhubung aku ke Masjid Negara, jadinya aku melanjutkan perjalananku dnegan berjalan kaki ke tempat ini. Hanya berbekal petunjuk di internet yang kusimpan di hapeku dan sengaja selama tripku ini aku tidak membeli paket internet selama di KL, jadinya apapun informasi itu, aku pelajari terlebih dahulu dan kusimpan di notes ataupun ku SS. selebihnya jika aku tersesat, aku tanya warga lokal dan menurutku ini leih asik karena adanya ionteraksi sosial kita.
Taman botani ini merupakan lokasi terujung dari wisata yang ada dalam kawasan Masjid Negara. Siapkan tenaga ekstra karena perjalanannya cukup jauh, apalagi jika cuaca panas melanda. Aku tiba di taman ini sekitaran jam sebelas siang. kebayang panasnya dan setibanya di depan gerbang, taman ini sepi sekali. Aku tetap melangkahkan kakiku dan bertemu hanya 2 pelancong. Aku mengira bakalan ketemu langsung dengan spot foto seperti temanku, namun aku keliru.
Aku terus berjalan dan berjalan, namun tidak ketemu juga dengan spot yang kuinginkan. Aku coba bertanya dengan petugas taman, mereka juga tidak paham. Ada yang menyarankan jalan saja terus, ada juga yang bilang bukan ini tamannya. Sudah kepalang, aku sudah melangkah jauh, jadi aku sebaiknya bteruskan saja hingga ujung taman. Ternyata banyak hal menarik yang kutemukan. Taman indah, tempat bermain anak yang luas, serta beragam sudut taman yang menarik. Taraaa...akhirnya aku ketemu dengan canopy yang kumaksud. Aku segera mengambil beragam pose dan dari beragam sudut, baik itu video ataupun foto. Takkan kusia siakan meskipun aku lelah. Sebenarnya ini hanya taman yang ada canopy unik diatasnya. tapi bentuknya yang indah itu membuat siapa saja yang jika mengambil foto low angle akan tampak lebih menarik.
Setelah puas, aku lanjut bersantai di pinggir danau yang besar. Pohon rindang menemani ku sendiri. Siang itu begitu terik dan aku masih harus melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya. Jadi kuputuskan untuk menuju ke pintu keluarnya. Namun di tengah perjalanan, playground lengkap denga tempat bersantai membuatku ingin makan siang terlebih dahulu. Kubuk bekal nasi lemak dan minuman. Ku nikmati sembari melihat taman di sekelilingku.
Makan siang sudah, saatnya aku melanjutkan langkahku. Aku melihat ada pos dengan satpam wanita dna pria. Mereka seumuran 25 tahunan taksirku. Ku sapa dan kutanyakan jalan tercepat untuk sampai di Masjid Negara. Hasilnya, aku hasil mengikuti kembali jalan semula. Lemes rasanya apalagi matahari tepat diatas kepala yang bersinar sangat terik. Melihat ekspresiku, mereka menawarkan bantuan untuk mengantarku ke Masjid Negara. Dengan senang hati kuterima tawarannya. Satpam wanita sayangnya tidak bisa mengendarai motor, jadi Hafiz lah yang mengantarkanku setelah disetujui rekannya.
Senang sekali karena akhirnya aku tidak harus melangkah sejauh 3 kilometer. Aku juga bisa merasakan naik motor di Kuala Lumpur yang sebelumnya pernah ku coba saat di Penang Malaysia saja. Kamipun berkenalan dan usia Hafiz sepantaran adikku. Pekerja keras yang selain bekerja menjadi satpam juga bekerja di tempat lainnya. Kedua kakaknya sudah bekerja, ada yang guru dan ada juga yang pegawai. Hafiz ini merantau dan Kuala Lumpur menajdi tempat rantauannya. Hafiz asli dari Kelantan dimana banyak Waw (layang layang ) indah bisa kita temukan disana ceritanya. Hingga kini pertemanan kami masih berlanjut via whatsapp. Semoga suatu hari bisa bertemu denga Hafiz baik itu di Pontianak atau saat ku kembali plesiran ke Kuala Lumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar