Pantai Batu Burung



22 Januari 22
Tujuan utama yang tadinya mau ke ekowisata Mangrove Setapuk, terpaksa batal. Akses jalanan menuju kesana hanya bisa dilalui motor, kami mentok di tengah perjalanan dan putar balik kembali ke jalan utama. Waktu masih memungkinkan untuk kami ke pantai. Twins sedari tadi ingin menyentuh air laut langsung sambil bermain pasir pastinya. 

Ada 2 pantai yang kami ingin datangi, pantai Sinka dan Batu Burung. Namun setibanya di Sinka, sepertinya belum ada renovasi , tampai di loket saja tidak ada penjaga dan semak dengan rumput. Kami tidak turun, cukup liat dari parkiran sudah dapat gambaran kalaumpantai itu masih sama keadaannya seperti beberapa tahun lalu saat kami pergi dan tidak ada pengunjung lain selain kami.

Batu burung jadi pilihan yang tepat menikmati senja sore ini. Mobil melaju turun naik dan masuk ke gang kecil menurun yang cukup curam. Pantai ini mulai berubah. Semakin banyak tempat bersantai yang menghadap ke laut. Kami memilih untuk duduk di bawah pohon Ketapang di pantai. Oh ya, tidak ada tiket masuk, adanya bayar parkir untuk mobil 10k dan motor 5k.

Untuk sekedar main air , lumayan oke tapi jika mau berenang, sepertinya kurang bergitu bersih airnya. Tapi jika penasaran, bisa di coba. Sejauh ini, beberapa kali kami disini, belum pernah kami berenang di pantai ini. 

Pantai ini lebih banyak disenangi para pemancing. Ciri khas pantai ini, ada batu besar seperti pulau yang dihubungkan dengan jalan semen yang cukup besar. 1.5 tahun lalu Juli 2020, aku dan twins barengan sama para sepupu, kami justru bersantai lama di batu besar itu menikmati matahari terbenam. 

Twins berlari dengan senang. Kantuk nya sudah hilang. Yang ada hanya tertawa riang. Kami menikmati 10 tahun anniversary kami bersama disini. Happy anniversary untuk kita ❤️















Tidak ada komentar:

Posting Komentar